TAKSONOMI
Phylum
: Chordata
Sub-Phylum : Vertebrata
Classis : Amphibia
Sub-Classis : Salienta (Anura)
Ordo : Diplasiocoela
Famili : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana cancrivor
MORFOLOGI (Rana Cancrivora)
Nama latinnya Rana cancrivora.
Secara garis besar bentuk daripada katak yaitu badan yang ditutupi kulit yang
basah, lembab dan terdapat kelenjar-kelenjar, warna tubuh hijau, warna varian
lainnya kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Kulitnya
dilapisi mucous atau lendir.
Pada dasarnya tubuh
katak dibagi menjadi tiga bagian, yakni kepala (caput), badan ( truncus), dan
anggota gerak (extremitas). Pada bagian caput terdapat celah mulut (rima oris)
yang dibangun oleh maxilla dan mandibula. Lubang hidung luar (nares externa)
yang berjumlah sepasang dan menembus sampai ke rongga mulut. Mata (organon
visus) yang besar. Pada mata terdapat selaput mata khas pada katak, yakni
membrana nictitans. Seain itu juga terdapat pupil, iris dan sepasang kelopak
mata pada masing-masing mata (atas dan bawah). Pada bagian truncus katak,
ditutupi kulit yang selalu basah, halus, berlendir, dan terdapat
kelenjar-kelenjar seperti kelenjar yang menghasilkan pigmen warna kulit katak
dan kelenjar yang menghasilkan mucous. Daerah truncus yang dilapisi kulit,
memiliki tekstur kulit yang berlipat-lipat yang terbentuk dari penebalan kulit.
Ada lipatan yang menjulur sepanjang punggung yang disebut juga plicae dermales
dorsolateralis dan ada juga lipatan kulit yang tidak teratur di bagian-bagian samping-punggung
katak yang disebut juga plicae dermales longitudinale. Anus/lubang pengeluaran
sisa pencernaan dan peneluaran zat-zat eksresi, terdapat pada ujung posterior
tubuh. Pada bagian extremitas terdiri dari anggota gerak depan (Anterior) dan anggota
gerak belakang (Posterior). Anggota gerak depan berjumlah sepasang, masing
masing mempunyai bagian, yakni lengan atas “brachium” (disokong oleh os
humerus), lengan bawah “antebrachium” (disokong oleh os radio-ulna), dan
telapak “manus” ( disokong oleh os carpus dan os metacarpus).
Pada bagian
extremitas anterior memiliki 4 buah jari-jari (digiti) tidak ditemukan selaput
renang (membrana digiti). Anggota gerak belakang juga berjumlah sepasang,
masing masing mempunyai bagian, yakni paha “femur” (disokong oleh os femur),
kaki bawah-betis “crus” (disokong oleh os tibia-fibula), dan telapak kaki “pes”
(disokong oleh os tarsus dan os metatarsus). Pada bagian extremitas posterior
memiliki 5 buah jari-jari (digiti) dan memiliki selaput renang (membrana
digiti).
Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan
katak terdiri atas mulut (oris), pharynx, kerongkongan (oesofagus), lambung
(ventrikulus), usus (intestinum), dan cloaca.
Rongga mulut (cavum oris) dibentuk oleh rahang atas (maxilla) dan rahang
bawah (mandibula) yang terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Kelenjar
pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, kandung empedu, dan pancreas. Gigi
tumbuh pada rahang atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit
dan berbentuk huruf V disebut gigi vormer. Setiap kali tanggal, akan tumbuh
gigi baru sebagai ganti. Selain itu juga, terdapat gigi-gigi halus yang
tersusun dipinggir maxilla, yakni dentes maxillaris. Lidah pada katak bercabang
dua (lingua bifida), berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Jika ada serangga
ituakan melekat pada lidah yang berlendir. Sesudah masuk mulut, makanan ditelan
melewati kerongkongan menuju lambung. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian
masuk ke usus. Dinding usus mengandung kapiler darah dan di sini sari-sari
makanan diserap. Selanjutnya sisa makanan didorong keluar menuju kloaka.
Sistem Peredaran
Darah
Sistem peredaran
darah pada katak (Rana cancrivora) termasuk sistem peredaran darah tertutup dan
ganda. Jantung katak terbagi menjadi tiga ruangan, yakni serambi kiri dan kanan
serta satu bilik. Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil CO2
dari jaringan mengalir ke sinus venosus dan kemudian masuk ke serambi
kanan. Dari serambi kanan, darah mengambil ke bilik, kemudian darah dipompa ke
luar melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya darah mengalir melalui : arteri
pulmonalis paru-paru (terjadi difusi O2) vena pulmonalis serambi
kiri. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah kecil. Kemudian
darah masuk ke bilik dan mengalir melalui : bilik konus arteriosus aorta
ventralis seluruh tubuh. Di dalam bilik jantung, darah kotor (banyak kandungan
CO2) dari serambi kanan bercampur dengan darah bersih (kaya O2) dari serambi
kiri. Hali ini akan mempengaruhi efisiensi suplai oksigen. Dengan demikian,
peredaran darah katak merupakan peredaran darah ganda, yaitu pertama darah dari
jantung menuju ke paru-paru kemudian ke jantung lagi, dan kedua darah dari
seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh lagi.
Sistem Respirasi
Pada katak, oksigen
berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase
berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut
dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler
yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring,
Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut
dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas
dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan
karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan
melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan
ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke
jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit
pare-paru (arteri pulmo kutanea).
Dengan demikian
pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga
dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya
kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk
seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi.
Paru-paru dengan
rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi
saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk
lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di
paru-paru.
Mekanisme inspirasi
adalah sebagai berikut. “Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga
mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Setelah itu koane
menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga
rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke
paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen
diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya,
karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan”.
Mekanisme ekspirasi
adalah sebagai berikut. “Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga
udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah
tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang
bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus
sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang
kaya karbon dioksida keluar”.
Sistem Urogenital
Katak mempunyai
urogenitalia atau alat kelamin yang terdapat pada jantan dan betina
diantaranya: Organa genitalia masculina (alat kelamin pada jantan)
Testis : sepasang, letaknya berdekatan dan ventral dari ren, alat penggantungnya
disebut mesorchium. Spermatozoa yang dihasilkan testis ini dialirkan melalui
beberapa saluran kecil yaitu vasa efferentia, yang kemudian dibagian anterior
dari ren berhubungan dengan tubuli urinferi, terus mengalir ke bawah dan
bersatu dengan ureter.
Ductus urospermaticus Vesicula seminalis Corpus adiposum (badan lemak) :
sepasang, masing-masing terdapat pada bagian anterior testis atau ovarium (terdapat
pada jantan dan betina), warna putih-kuning, merupakan persediaan kalori pada
musim kawin (Breeding season) atau pada waktu hibernation (tidur musim dingin).
Organa genitalia femina (organ kelamin betina), terdiri dari: Ovarium :
sepasang, penghasil ova, ventral dari ren dan alat penggantungnya disebut
mesovarium. Ova yang masak dilepaskan kedalam coelom, kemudian masuk kedalam.
Oviduct : saluran telur, sepasang, kiri-kanan dari ren, berbelit-belit dan
mempunyai bagian-bagian. Ostium : ujung dari oviduct, disebelah kiri dan kanan
dari oesophagus. Infundibulum Uterus : bagian oviduct yang membesar, posterior
dari oviduct Corpus adiposum (badan lemak) : seperti pada hewan jantan.
Gambar : Rana cancrivora
Sumber
:
Campbell, N.A, J.B. Reece, and
L.G Michael. 2000.